Sabtu, 07 September 2013

KOTA MILIK BERSAMA

Yah, seperti judulnya KOTA MILIK BERSAMA, disini kami (zos) merespon tembok di bawah jembatan yang kosong dan berdekatan dengan berlangsungnya acara...
acara ini cukup seru kok karena dari awal emang banyak mengupas tentang seni, ada tentang kampung, blogger, zine, band perform, stand up comedy, dll..
Project ini sendiri diselenggarakan oleh UGD.

Kota Milik Bersama diilhami konsep jawa yakni ‘Bebrayan’ yang kurang lebih maknanya milik bersama (the common). Konsep ini mengingatkan kembali bahwa penduduk kota adalah ahli sah kota. Maka ia sudah selayaknya berkewajiban untuk turut serta melindungi dan merawat apa yang ada di kota. Kota sebagai kekayaan dan kepemilikan bersama dengan demikian boleh diambil manfaatnya sebanyak-banyaknya namun tak boleh dirusak.
Bagiamana mau merawat dan melindungi jika tak kenal? Inilah signifikansi apa yang dilakukan UGD Semarang di Tugu, Bustaman dan beberapa kampung lain. Meski kecil, kami mengajak warga untuk mengenali apa yang ada di sekeliling mereka, lingkungannya. Dalam skala lebih jauh, kota.
Selain Tugu dan Bustaman, akan ditampilkan pula 8 project UGD Semarang, 6 di antaranya di kampung, dan 2 sisanya city project. Enam project kampung itu antara lain berada di Pleburan, Pusponjolo, Pedhalangan, Padangsari, Tanjung Mas dan Sarirejo.
Dua sisanya berupa project pemetaan beberapa kultur anak muda dan distribusi ide ‘Kota Milik Bersama’ yang dikerjakan anak-anak street art di Semarang.
Acara ini juga diniatkan sebagai pembuka event-event kampung yang diselenggarakan September mendatang di masing-masing kampung tersebut (kecuali Tugurejo dan Bustaman).

ini hasil respon kami, :)


Tidak ada komentar: